Pages

24 February 2011

MACET

Macet?? Duh ini yang bikin saya paling malas untuk keluar. Di kota-kota besarmacet merupakan hal yang biasa, seperti yang terjadi di jakarta, bandung, surabaya, dll. Seharusnya kata macet ini jangan sampai menjadi hal yang biasa bagi kita karena macet berdampak sanagt besar.

Bagi saya yang orang awam saja sudah merasakan kerugian macet itu. Seperti :

1. Waktu yang terbuang

2. Tenaga yang terbuang karena lama menunggu

3. Fikiran yang sia-sia karena menunggu macet

4. Uang pun bertambah karena harus beli bensin berlebih

5. Produktivitas yang jauh menurun.

6. Apa lagi ya, saking banyaknya jadi keder. Hehe

Untuk poin 5 saya bisa kasih alesan. Kenapa? Saya merasakan sebagai mahasiswa yang berdomisili di bandung. ketika saya mandi jam 6 pagi dan berangkat dari kos-kosan jam 6.30. dan baru samapi sekitar jam 7.45. saya menghabiskan 1 jam 15 menit diperjalan yang sebagian waktunya hanya untuk menunggu macet. Ketika saya sampai di kampus sudah dalam keadaan emosi yang tidak stabil, rasa kesal membuat saya capek dan kurang konsentrasi dalam belajar di kelas. Coba bayangkan jika saya bisa lebih cepat satu jam saja. Saya bisa sholat di masjid sebentar, atau bisa ke perpustakaan untuk baca-baca. Ini merupakan kerugian bagi saya. Baik secara religius ataupun waktu untuk belajar saya. (curhat ni yeee)

Belum lagi curhatan anda-anda yang lain ya.. widihhh kompleks dan komperehensiflah pokonya masalah ini tuh.

Lalu adakah solusi kemacetan itu ??????

Seketika saya tertarik ketika melihat tayangan TV yang membicarakan tentang kemacetan di jakarta dan isinya adalah sebagai berikut .

Solusi yang ada sekarang adalah “Kita” terus menerus hanya memikirkan solusi ruang.. yaitu dalam artian membuat dan memperluas jalan yang sudah ada. Wah padahal yang saya tahu (correct me if im wrong) pertumbuhan kendaraan bermotor setiap tahun di jakarta sebesar 8,1 %. Waduhhhh… ini sama artinya pertumbuhan jalan lebih kecil dari pertumbuhan kendaraan. Pikir aja sendiri ya akibatnya lama kelamaan.

solusi yang diberikan oleh pakarnya, seperti pembagian Waktu 24 jam

Maksudnya??

Begini, jika kita membagi jam masuk dan pulang orang2 yang bekerja dan membagi pembagian waktu penggunaan jalan maka kita bisa melihat mobil-mobil dan motor tidak akan keluar secara bersamaan. (pikir sendiri aja yahehehehe)

Untuk jangka pendek :

1. Anak sekolah, TNI, Polisi, dan yang bisa diatur oleh negara diminta memajukan jadwal mereka menjadi jam 6 pagi ( waduh pagi bener ya)

2. Yang lain pegawai swasta jam 8n pagi.

3. Dan yang paling Memungkinkan kalo truk itu jalannya hanya boleh malam hari. Mereka besar panjang dan lambat. ruang jalan menjadi sempit karena meraka. Hahaha pis ya truk.

Dan yang paling sensitif untuk NKRI adalah bikin dong pusat industri dan lain lainya di luar jawa. Kadang2 miris kalo lihat di luar jawa terutama di indonesia bagian timur. Papua, maluku, nusa tenggara, dan sulawesi. Aduhhh, alam mereka kan kaya tapi mereka yang paling kurang dalam hal kemajuannya. Kalo di luar jawa merata dengan pertumbuhan ekonominya maka kita tidak akan mengalami lagi yang namanya kemacetan, atau bahkan hal-hal yang menyangkut ketidakmerataan pembangunan pun bisa teratasi.

4. Bikin transportasi massalnya yang bagus, cepet, dan nyaman (muluk2 ga sih saya).. bayangin aja di luar negri sana kereta shinkansen jepang bisa melaju 3ratusan KM/jam. (widih wush-wush wush) cerbon jakarta bisa hitungan menit tuh. Di kerta kita cumarata2 60km/jam. Di malaysia aja udah ada MRT tuh, masa Indonesia telat nih. Ayo dongggg.

Ya begini nih kalo jadi masyarakat biasa, Cuma bisa kritik doang, tapi gapa deh. Dari pada ngeluh menghina lebih baik kritik, ya kan..

Semoga berguna, makasih…

INDONESIAKU “Baldatunthoyyibatun warobbul ghafar”

No comments: