Pages

12 July 2008

Serangan fajar = virus KKN……………………………………..?


Salah satu istilah yang sedang popular saat ini dalam dunia perpolitikan yang sedang berkampanye menarik perhatian public adalah serangan fajar. Serangan fajar sendiri adalah suatu kata yang mempunyai arti yang tidak sebenarnya. Bagi saya yang seorang pelajar yang belum mengerti betul apa arti dari suatu kata tersebut lebih mengenalnya dengan arti bagi-bagi duit. Ya, itu yang saya tahu dari istilah serangan fajar, saya tidak tahu dari mana asal mula istilah tersebut.

Wah bagi-bagi duit itu sendiri sangat booming akhir-akhir ini karena sekarang seluruh kepala daerah sampai pusat dipilih langsung olelh rakyat melalui pemungutan suara.

Nah apa ada hubungannnya ?

Ya ada dong. Seluruh bakal calon itu berlomba-lomba untuk menarik suara rakyat sebesar-besarnya, apapun cara yang ditempuh, ada yang berkampanye dengan jujur dan ada yang berkampanye dengan curang. Salah satunya dengan serangan fajar, serangan fajar itu dilakukan dengan cara membagi-bagikan duit kepada rakyat yang notabene rakyat miskin. Karena sebagian rakyat di negara kita msih sangat banyak yang dibawah garis kemiskinan. Tentunya uang yang dikeluarkan untuk dibagikan jumlahnya sangat besar. Bisa mencapai milyaran rupiah !

Ini masalahnya.

Setelah oknum tersebut berhasil menduduki jabatan yang strategis di pemerintahan atau DPR, oknum tersebut menjadi gelap mata dan tidak lagi memikirkan kepentingan rakyat yang telah memilihnya. Karena mungkin mereka berpikir untuk bagaimana mengembalikan uang mereka yang telah habis untuk biaya kampanye, istilahnya balik modal gitu.

Dengan adanya pemikiran seperti itu, mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang dari pekerjaannya sekarang yang bisa didapatkan dari hasil meng mark-up biaya kantor, atau mungkin dengan mudahnya disuap.

Buktinaya dapat kita lihat di media masa sekarang banyak menteri, anggota DPR, dan bahkan jaksa agung yang notabene menegakkan keadilan pun ikut-ikutan ter seret kasus korupsi dan suap ( KKN ).

Heeeeh, lagi-lagi kita dibuat gigit jari dengan ulah para pejabat tersebut. Saya sebagai pelajar dan juga termasuk rakyat Indonesia menjadi bingung harus percaya kepada siapa ? karena dimulai dari aparatur Negara yang terbawah sampai yang elit, dari kalangan biasa sampai yang intelek, dan dari kalangan bodoh sampai yang sangat mengerti soal agama. Semuanya telah terkena virus yang bernama KKN.

Marilah kita memperbaiki itu semua dengan dimulai dari dalam diri untuk berjanji tidak akan melakukan tindakan KKN itu.

Semoga keadaan ini tidak akan berlarut-larut. AMIN

No comments: