Nah langsung aja ya,
Kita tahu bahwa pada bulan-bulan yang lalu, salah satu orang terkaya di dunia dan juga pemilik dari perusahaan softwareterkemuka di dunia yaitu bil gates berkunjung ke Indonesia dalam rangka kunjungan bisnisnya ke Indonesia dan melakukan aksi memprotes pembajakan software yagn tinggi di Indonesia. Wah kita dibuat gempar dengna kedatangan sang pemilik Microsoft ini. Mendenganrnya saja kita sudah ngeri, karena jujur saja ya, dari banyak computer yang pernah saya gunakan hampir sebagian besar merupakan hasil membajak. Saya piker “ gawat, ki gede Microsoft datang !!!” moga-moga Cuma sebentar. Bill gates tampil di sebuah salah satu tv swasta diwawancarai oleh kalau tidak salah ibu desi anwar. Yah pokonya gitu lah.
Balik lagi ke bill gates nih, wah rupanya bill gates ini sangat cerdas sekali dalam menyikapi pembajakan yang sangat tinggi di
Jika kita ingin membeli software yang asli
Dengan dalih ingin membantu dan ingin memajkan pendidikan di
Padahal ini hanya merupakan akal-akalan para pedagang berotak pintar saja.
Jika pemerintah kita menyetujui penawaran itu dan membeli software gratis tersebut, maka otomatis semua instansi kita akan menggunakan produk Microsoft dan semua generasi muda kita juga akan menggunakan produk Microsoft.
Waduh gawat !!! kalau dihitung-hitung ini akan sangat berbahaya bagi bangsa kita, dalam waktu sedikitnya 5tahun ke depan, bangsa kita akan menjadi konsumen setia Microsoft ( istilah kerennya kecanduan ). Nah setelah kita kecanduan produk Microsoft maka perusahaaan tersebut tidak akan mmberi secara murah lagi dan akan menjual kembalai dengan harga tinggi, dengan keadaan tersebut tentunya pemerintah kita tidak punya pilihan lagi ya harus membeli produk Microsoft itu. Wah ya tekoro bias-bisa dan warganya ya dibodoho oleh orang asing terus.
Nah maka dsari itu sebagai warga Negara yang siap dan waspada seperti kita ini, ya biasakanlah menggunakan produk yang halal dan gratis… contohnya linux yang bisa didownload bebas di internet. Ya ini sih Cuma saran aja ko’. Sukur-sukur diterima.
Sudah dulu ya pendapat feri.
No comments:
Post a Comment