10 July 2008
Kurma Madinah
Ketika Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk segera berangkat ke Tabuk
menghadapi kaum kafir, mereka semua bersegera menyambutnya. Hanya beberapa orang sahabat yang
tidak mengikuti peperangan tersebut, selain orang tua, para wanita dan anak-anak serta orang-orang
munafik.
Panen korma hampir tiba dan masa itu musim panas yang terik sedang melanda, sementara
perbekalan dan persenjataan yang dimiliki sangat minim, akan tetapi Rasulullah SAW dan para sahabatnya
r.ahum. tetap berangkat. Diwaktu itulah keimanan dan pengorbanan para sahabat diuji.
Orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus dan menghasut para sahabat r.ahum.
agar tidak meninggalkan kebun kurma mereka dan tidak menyertai peperangan tersebut. Hasutan para
munafiqin itu tidak hanya kepada para sahabat r.ahum. tetapi istri para sahabat r.huma. pun tidak luput
dari hasutan mereka. Mereka para munafiqin itu berkata,
"suami-suami kalian pergi ke Tabuk sementara kurma di kebun-kebun kalian sebentar lagi ranum,
siapakah yang akan mengurusnya. Mereka meninggalkan kesempatan yang bagus ini dan pergi
meninggalkannya begitu saja". Istri-istri para sahabat itu menjawab dengan keimanan mereka,
"pencari rezeki telah pergi dan pemberi rezeki telah datang".
Pada masa itu Rasulullah SAW dan para sahabat r.ahum. dengan pertolongan Allah SWT kembali dari
peperangan dalam waktu yang sangat singkat. Allah SWT menjaga kebun-kebun kurma dan keluarga
mereka.
Tidak satupun buah kurma yang telah masak itu jatuh dari tangkainya, panen mereka berlipat
ganda hasilnya dan walaupun demikian harga kurma Madinah saat itu mencapai harga tertinggi sehingga
para sahabat r.ahum. tidak mendapatkan kerugian sedikit pun.
Sampai saat ini kurma Madinah adalah yang paling digemari dan terkenal di mana-mana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment